Artikel

1. Cold Storage Sandwich Panel | COLD ROOM

Sandwich Panel yang digunakan pada ruang pendingin adalah sandwich panel yang dioptimalkan untuk memastikan isolasi termal yang baik. Sandwich Panel menggabungkan inti EPS yang memiliki isolasi temperatur yang tinggi dan dapat meningkat dengan lebih banyak ketebalan lapisan isolator dalam lembaran sandwich. Sistem interlocking mempermudah pemasangan dan sekaligus mencegah kebocoran temperatur, ini merupakan keunggulan dibandingkan bahan dinding dan plafon lainnya yang membutuhkan konstruksi yang lebih kompleks. Semua keungulan ini menjadikan sandwich panel ini pilihan yang disukai pelanggan untuk berbagai proyek. Dapat digunakan untuk ruang penyimpanan makanan, rumah jagal, gudang, pusat perbelanjaan, tempat kerja, rumah sakit, dll. Singkatnya, sandwich panel adalah solusi serbaguna dan sangat tahan yang dapat disesuaikan dengan berbagai proyek.

Sandwich panel pertama kali dikenal pada tahun 1930 di Amerika Serikat yang ditemukan oleh Frank Loyd Wright (Arsitek). Ia menggunakan sandwich panel pertama pada proyek gedung satu lantai dan dijadikan contoh perumahan ekonomis. Seiring berjalannya waktu, perkembangan material sandwich panel semakin diperbaharui. Pada tahun 1970-an, pembaharuan sandwich panel meningkat. Ditandai dengan adanya bahan tambahan sandwich panel yang diisi dengan polyisocyanurate (PIR) dan busa poliuretan (PUR). Secara fungsi Terdapat dua jenis sandwich panel, yaitu sandwich panel dinding merupakan profil yang halus, sederhana dan dekoratif. Sementara sandwich panel atap yang memiliki profil pada kedua sisi atau hanya diluar. Adapun kelebihan dan kekurangan didalam penggunaan sandwich panel ini.

Kelebihan menggunakan sandwich panel antara lain:

  1. konstruksi cepat (Konstruksi cenderung sederhana & cepat)
  2. Dapat dikerjakan setiap saat sepanjang tahun tanpa ketergantungan cuaca
  3. nilai isolasi termal cukup baik.
  4. Ramah Lingkungan, ekologis dan higienis bagi manusia
  5. beban diatas pondasi konstruksi ringan

Kekurangan sandwich panel antara lain:

  1. tidak mampu menahan beban tambahan yang ekstrim (berat)
  2. resiko kerusakan permukaan cukup tinggi (lecet & penyok)
  3. degradasi warna dan menyusutnya papan material

2. Perbedaan sandwich panel EPS vs PU vs PIR vs Rockwool

  • Expanded Polystyrene (EPS) adalah bahan yang ringan, non CFC, tidak rapuh/getas, dan transmisi uap air yang sangat rendah (dapat mencegah penguapan) namun tidak terlalu tahan dengan suhu tinggi. Ukuran ketebalan yang tersedia adalah 40, 50, 75, 100, 125, 150, 175, 200 mm.
  • Polyurethane (PU) adalah foam yang kaku & keras, hasil isolven antara karet dan plastik sehingga didapatkan campuran material yang tahan gesek, tahan aus, tahan terhadap beberapa kimia ringan, stabil dalam suhu dingin dan pana, baik dalam penghematan energi & dapat mencegah kondensasi. Ukuran ketebalan yang tersedia di pasaran dalam ukuran 50, 75, 100 mm.
  • Non-approved polyisocyanurate (PIR) Polyisocyanurate adalah rigid foam yang terbuat dari isocyanurate dan polyol. PIR memiliki ketahanan yang kuat, memiliki kemampuan menahan suhu yang tinggi (tahan api), dan memiliki ketahanan mekanikal serta sifat stabil
  • Rock wool  umumnya terbuat dari kombinasi dari batuan basalt, kapur, & batu bara, yang dipanaskan mencapai suhu 1.600°C sehingga meleleh menjadi cair, dalam keadaan cair ini, batuan tersebut dibentuk menjadi serat-serat.  Rockwool tidak direkomendasikan untuk cold storage, karena tidak dapat menahan suhu di bawah 5°C, tetapi cocok diigunakan di area bersuhu tinggi, karena daya tahannya yang baik terhadap suhu tinggi.